Kawasan Kebun Raya Bogor sejak zaman Belanda sudah dikenal sebagai tempat koleksi tanaman, tempat peristirahatan gubernur jendral belanda. Yang kemudian, menjadi paru-paru kota Bogor, sekaligus tempat penelitian dan pusat pembelajaran ilmu botani yang terkenal di Indonesia. Manfaatnya lainnya Kebun Raya tersebut bisa dijadikan tempat wisata keluarga tanpa batasan umur.
Ada orang mengatakan orang yang belum sampai ke kebun raya berarti belum sampai ke Bogor, karena semua penduduk kota Bogor pasti tahu dengan kebun raya Bogor. Disamping banyaknya kuliner dan kegiatan perekonomian di sekeliling kebun raya bogor.
Untuk sementara ini, hutan atau taman yang berada di tengah-tengah kota yang berada di Indonesia hanya ada di kota Bogor. Apakah ada kota lain di Indonesia yang akan menyusul seperti kota Bogor? Mungkin saja ada, tapi tergantung pada ide pejabat yang memimpin sebuah kota dan berpikiran jauh ke depan, seperti zaman Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt yang merupakan tokoh pendiri kebun raya Bogor.
Kebanyakan dari kota-kota di Indonesia, pemimpin atau walikotanya sudah berpikir untuk membuat taman, atau tempat rekreasi keluarga bagi penduduknya walaupun pada lahan yang sempit sekalipun. Namun untuk membuat kebun seluas kebun raya Bogor, memang perlu pemikiran yang jauh kedepan.
Saya sendiri sudah berulangkali datang ke Kebun Raya Bogor sejak tahun 1995, namun tak pernah bosan dan selalu berkeinginan untuk membawa keluarga untuk berwisata, walaupun baru sekarang bisa menjadi kenyataan dengan karcis masuk seharga Rp. 14.000,-/orang yang dapat dijangkau dengan angkot dari beberapa jurusan.
Pohon Akar |
Taman Koleksi Tanaman Obat |
Akar Banir Pohon Besar |