Bogor dikenal sebagai kota hujan dan memiliki kebun raya di tengah kotanya. Sejak dulu kebun raya tersebut sudah dijaga dan dipelihara dengan baik. Sayapun sudah beberapa kali mengunjungi kebun raya tersebut dan memiliki kesan tersendiri tentang kebun raya tersebut. Sekarang, ceritanya bisa saya rinci, karena mungkin ada gunanya untuk orang yang akan mengunjungi kota Bogor. Begini kisahnya.
Tanggal Tujuh februari saya berangkat dari Pontianak menuju Jakarta menggunakan Singa Terbang selama kurang lebih 85 menit sudah landing di Soekarno-Hatta. Kemudian saya ke Bogor menggunakan Bus Damri dengan biaya 55 ribu rupiah dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 2 jam sudah sampai di Terminal Bus Damri Baranangsiang Bogor. (didepan Botani Square Mall).
Kota Bogor cukup padat, banyak angkot yang memadati jalan raya sehingga dijuluki kota Sejuta Angkot. Memang pantas julukan ini untuk kota Bogor. Karena saya menginap di pinggiran kota, tepatnya di kecamatan Ciampea sehingga untuk menuju tempat menginap terasa sekali kemacetannya.
Untuk mengisi waktu selama di Bogor, saya menyempatkan diri mengunjungi dan mengenali kampus IPB lebih dekat lagi. Walaupun 13 tahun lalu saya pernah juga mengunjungi kampus tersebut dan terkesan dengan perkembangan kegiatan di kampus tersebut, terutama keramaian di jalan rayanya, kemudian taman-taman yang masih terpelihara dan yang lebih mengagumkan lagi adalah kemegahan kampus, termasuk orang-orang yang belajar disana yang datang dari berbagai penjuru tanah air.
 |
Bersama Istri Tercinta
|
 |
Bersama Istri dan Ananda di Halaman Rektorat IPB |
 |
Duduk di Halaman Lapangan menghirup Udara Segar Kampus Biodiversitas |
 |
Latar Belakang danau LSI IPB Dramaga |
Ecie, Pak Karmoni... Postingan pertame nih! Pertamax dulu aaah... :D hehehe
ReplyDeletepostingan pertame ndak ape, yang penting bukan kunjungan pertame... :)
Deletesedaaaapppp...hahahaha...bapak akhirnyaaaa...eksis d dunmay jugaaah
ReplyDeletemasa pensiun ni perlu eksis sekali-sekali di dunia maya... :)
Delete